A.
Pengertian
Wayang Kulit
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang sangat
berkembang di Jawa dan Bali. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang
juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh music
gamelan yang dimainkan sekelompok Nayaga dan tembang dinyanyikan oleh para
Pesinden. Dalam memainkan wayang kulit dibalik kelir, yaitu layar yang terbuat
dari kain putih, sementara dari belakangnya disorot lampu listrik atau lampu
minyak (Blencong), sehingga penonton yang berada disisi lain layar dapat
melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir untuk memahami ceritanya penonton
harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil
dilayar.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7
November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita
narasi dan warisan yang indah dan berharga.
(dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas).
Dengan semakin berkembangnya zaman maka kebudayaan wayang semakin
memudar, karena kreatifitas para seniman pendalangan tak berkembang lagi dan
bahkan mengalami kemerosotan mutu seni yang drastis. Contohnya : hal-hal yang
justru bersifat hibiran semata-mata, mendapat sambutan meriah dari penonton,
ramai dan lucu. Akibatnya, seni pendalangan mengalami kemerosotan dan semakin
parah dengan mengorbankan nilai-nilai estetis dari seni pendalangan itu
sendiri.
Sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut adalah :
1)
Kekhawatiran
para pendalang yang akan kehilangan sumber mata pencahariannya.
2)
Mahalnya
harga untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit.
3)
Tidak
semua orang jawa tertarik padfa kesenian wayang kulit.
4)
Pengaruh
media massa dan privasi perusahaan televise setelah jatuhnya Soeharto, wayang
kulit itu. Secara langsung tayangkan pada masyarakat hampir setiap malam
melalui televise seperti jogja TV atau melalui penyiaran radio setiap
minggu. (http//menjualusaha.contoh.co.id)
Berbagai cara
telah ditempuh agar pengeluaran wayang tidak ditinggalkan oleh penggemarnya,
yaitu :
1)
Kemunculan
wayang Mikael yang relatif baru dijagat seni, yakni pada bulan Februari 2008.
Namanya yang unik yaitu Mikael, ternyata merupakan singkatan dari Mika dan
Eling, yang artinya wayang mika yang diharapkan untuk mengingatkan perjalanan
manusia. Selain dalang, ada 3 musisi dan seorang vokalis yang berperan dalam
pentas dan menggunakan musik kontemporer pada saat pementasan dan juga
berkolaborasi dengan kelompok hadrah, kesenian tradisional, dan juga tegnologi
computer.
2)
Ada
juga yang menampilkannya sebagai souvenir, miniature, dan juga lukisan.
Misalnya : Sony adalah pembuat lukisan wayang dari kain lurikdan
yang membuat berbeda adalah lukisan tampak menonjol dengan warna-warna menarik
dan antic, karena membuatnya terbilang sulit yang satunya yaitu Trisno
Yudiantoro yang menjual lukisan dari kaca keunikannya yaitu guratannya yang
halus.
3)
Lembaga-lembaga
pemerintahan ataupun swasta yang menangani bidang seni dan budaya diharapkan
dapat menggelar pagelaran wayang dan mengajak pengusaha lokal ikut nguri-nguri
kebudayaan. Caranya dengan memborong semua tiket Ngesti Pandawa yang pentas
setiap pekan dan semua pelajar bisa diajak berlatih agar tercipta regenerasi
berkesinambungan dan mempunyai visi sebagai generasi muda sekarang merasa
bangga dengan budaya sendiri. (http//kompas.com)
B.
Berdasarkan
Teori IBD
Setelah menelaah dari beberapa sumber bisa disimpulkan berdasarkan
teori IBD yaitu :
1)
Teori
tentang manusia dan keindahan
Karena wayang termasuk budaya yang indah dan menyenangkan bagi
penontonnya dan penggemar wayang itu sendiri, maka keindahan wayang adalah
salah satu budaya yang tertua yakni berasal dari plato yang karyanya untuk
membahas estetika filsafat konsepsi keindahan dari teori seni.
2)
Manusia
dan tanggung jawab suatu pengabdian
Karena kita adalah sebagai penerus maka kita tidak boleh
mengabaikan budaya wayang termakan oleh arus globalisasi, sebagai orang yang
bertanggung jawab semestinya kita wajib melestarikan wayang dimanapun kita
berada walaupun kita tidak menyukai wayang sepenuhnya.
3)
Manusia
dan Keadilan
Karena dalam tokoh wayang tersebut terdapat tokoh-tokoh yang bisa
dibuat contoh yaitu salah satunya Krisna yang memproklamatorkan perbaikan
dimanapun dia berada dan menjadi pahlawan bagi manusia.
Contohnya : Kejujuran, Keadilan dan member tahu kepada manusia
untuk berbuat kebaikan selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar