Kamis, 14 Februari 2013

Wayang Adalah Warisan Kebudayaan Jawa Yang Termakan Oleh Arus Modernisasi



A.  Pengertian Wayang Kulit
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang sangat berkembang di Jawa dan Bali. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh music gamelan yang dimainkan sekelompok Nayaga dan tembang dinyanyikan oleh para Pesinden. Dalam memainkan wayang kulit dibalik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara dari belakangnya disorot lampu listrik atau lampu minyak (Blencong), sehingga penonton yang berada disisi lain layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir untuk memahami ceritanya penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil dilayar.
Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga.  (dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas).
Dengan semakin berkembangnya zaman maka kebudayaan wayang semakin memudar, karena kreatifitas para seniman pendalangan tak berkembang lagi dan bahkan mengalami kemerosotan mutu seni yang drastis. Contohnya : hal-hal yang justru bersifat hibiran semata-mata, mendapat sambutan meriah dari penonton, ramai dan lucu. Akibatnya, seni pendalangan mengalami kemerosotan dan semakin parah dengan mengorbankan nilai-nilai estetis dari seni pendalangan itu sendiri.
Sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut adalah :
1)      Kekhawatiran para pendalang yang akan kehilangan sumber mata pencahariannya.
2)      Mahalnya harga untuk mengadakan pertunjukan wayang kulit.
3)      Tidak semua orang jawa tertarik padfa kesenian wayang kulit.
4)      Pengaruh media massa dan privasi perusahaan televise setelah jatuhnya Soeharto, wayang kulit itu. Secara langsung tayangkan pada masyarakat hampir setiap malam melalui televise seperti jogja TV atau melalui penyiaran radio setiap minggu.  (http//menjualusaha.contoh.co.id)
Berbagai cara telah ditempuh agar pengeluaran wayang tidak ditinggalkan oleh penggemarnya, yaitu :
1)      Kemunculan wayang Mikael yang relatif baru dijagat seni, yakni pada bulan Februari 2008. Namanya yang unik yaitu Mikael, ternyata merupakan singkatan dari Mika dan Eling, yang artinya wayang mika yang diharapkan untuk mengingatkan perjalanan manusia. Selain dalang, ada 3 musisi dan seorang vokalis yang berperan dalam pentas dan menggunakan musik kontemporer pada saat pementasan dan juga berkolaborasi dengan kelompok hadrah, kesenian tradisional, dan juga tegnologi computer.
2)      Ada juga yang menampilkannya sebagai souvenir, miniature, dan juga lukisan.
Misalnya : Sony adalah pembuat lukisan wayang dari kain lurikdan yang membuat berbeda adalah lukisan tampak menonjol dengan warna-warna menarik dan antic, karena membuatnya terbilang sulit yang satunya yaitu Trisno Yudiantoro yang menjual lukisan dari kaca keunikannya yaitu guratannya yang halus.
3)      Lembaga-lembaga pemerintahan ataupun swasta yang menangani bidang seni dan budaya diharapkan dapat menggelar pagelaran wayang dan mengajak pengusaha lokal ikut nguri-nguri kebudayaan. Caranya dengan memborong semua tiket Ngesti Pandawa yang pentas setiap pekan dan semua pelajar bisa diajak berlatih agar tercipta regenerasi berkesinambungan dan mempunyai visi sebagai generasi muda sekarang merasa bangga dengan budaya sendiri. (http//kompas.com)
B.  Berdasarkan Teori IBD
Setelah menelaah dari beberapa sumber bisa disimpulkan berdasarkan teori IBD yaitu :
1)        Teori tentang manusia dan keindahan
Karena wayang termasuk budaya yang indah dan menyenangkan bagi penontonnya dan penggemar wayang itu sendiri, maka keindahan wayang adalah salah satu budaya yang tertua yakni berasal dari plato yang karyanya untuk membahas estetika filsafat konsepsi keindahan dari teori seni.
2)        Manusia dan tanggung jawab suatu pengabdian
Karena kita adalah sebagai penerus maka kita tidak boleh mengabaikan budaya wayang termakan oleh arus globalisasi, sebagai orang yang bertanggung jawab semestinya kita wajib melestarikan wayang dimanapun kita berada walaupun kita tidak menyukai wayang sepenuhnya.
3)        Manusia dan Keadilan
Karena dalam tokoh wayang tersebut terdapat tokoh-tokoh yang bisa dibuat contoh yaitu salah satunya Krisna yang memproklamatorkan perbaikan dimanapun dia berada dan menjadi pahlawan bagi manusia.
Contohnya : Kejujuran, Keadilan dan member tahu kepada manusia untuk berbuat kebaikan selalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar